8 Penyebab Keguguran yang Sering Terjadi pada Ibu Hamil

Ditulis oleh : Yoga Prasetyo
Penyebab keguguran bisa berkaitan dengan gaya hidup - AlteaCare | Foto: Envato

Penyebab keguguran bisa berkaitan dengan gaya hidup - AlteaCare | Foto: Envato

Kamis, 16 Februari 2023

Bagi pasangan yang sedang menanti datangnya sang Buah Hati, peristiwa keguguran pasti bikin patah hati. Tidak sedikit yang tidak tahu apa yang jadi penyebab keguguran sampai terjadi.

Keguguran adalah kondisi ketika janin dalam kandungan meninggal sebelum kehamilan masuk usia 20 minggu. Sebagian besar ibu hamil tidak mengetahui bahwa dirinya mengalami keguguran.

Menurut dr. Stella Shirley Mansyur, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Rumah Sakit Mitra Keluarga, salah satu cara mengetahui terjadi keguguran adalah dengan melakukan USG ketika janin berusia 7-8 minggu.

“Apabila detak jantung tidak jelas, akan dilakukan pemeriksaan ulang 1-2 minggu setelahnya. Bila hasilnya tetap sama, maka bisa dikatakan keguguran,” kata dr. Stella dalam live streaming AlteaTalk di akun Instagram AlteaCare (@alteacare.id) pada Sabtu, 11 Februari 2023.

Lalu, apa saja yang bisa menjadi penyebab keguguran dan apakah ada cara untuk mencegahnya? Yuk, simak penjelasan dr. Stella berikut ini!

Penyebab Keguguran pada Ibu Hamil

Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran:

1. Kelainan Genetik

Penyebab keguguran paling utama adalah adanya kelainan genetik yang menyebabkan kualitas embrio jadi buruk. Menurut dr. Stella, kondisi ini terjadi pada hampir 70% ibu hamil.

Faktor kelainan genetik ini bisa menyebabkan janin memiliki kelainan kromosom, sehingga pertumbuhannya di dalam kandungan terganggu. Bahkan, bila janin bisa bertahan pun, ia bisa lahir dengan kondisi khusus, misalnya down syndrome.

Baca juga: Seperti Ini Tahap Perkembangan Janin di Trimester 1-3

2. Kondisi Medis Lain

Keguguran juga bisa disebabkan oleh kondisi medis yang diidap oleh ibu hamil.

Yang dapat termasuk dalam kondisi medis ini antara lain adalah:

  • infeksi menular seksual
  • infeksi toksoplasmosis
  • infeksi rubella
  • diabetes

Infeksi toksoplasmosis bisa didapat dari kontak dengan binatang peliharaan, seperti anjing atau kucing.
Untuk itu, dr. Stella menyarankan para calon ibu untuk melakukan pemeriksaan laboratorium awal sebelum menjalani program hamil.

Dokter akan mengidentifikasi apakah risiko infeksi penyakit, seperti toksoplasmosis maupun penyakit menular seksual, yang bisa berpengaruh pada perkembangan janin.

Bila ya, calon ibu disarankan untuk menunda kehamilan dan berfokus mengobati infeksi terlebih dahulu.

3. Faktor Usia

Masalah usia juga merupakan salah satu penyebab utama keguguran yang sering dialami oleh ibu hamil.

Melansir dari Mayo Clinic, kualitas sel telur seorang wanita menurun saat sudah melewati usia 35 tahun. Akibatnya, peluang hamil pada usia matang pun jadi lebih sulit dan risiko untuk mengalami keguguran di awal kehamilan pun meningkat.

4. Aktivitas Terlalu Berat

Melakukan aktivitas sehari-hari ternyata bisa jadi salah satu penyebab keguguran. Yang dimaksud di sini adalah aktivitas yang sifatnya berat, misalnya olahraga dengan intensitas tinggi.

Kegiatan yang sifatnya ekstrem seperti ini bisa menyebabkan kontraksi rahim, sehingga meningkatkan risiko keguguran.
Bila Anda masih ingin aktif berolahraga, dr. Stella menyarankan untuk beralih ke latihan yang sifatnya yang low impact.

Atau, pilih aktivitas fisik lain yang sesuai dengan kondisi tubuh, misalnya berenang dan yoga prenatal.

5. Obat-obatan

Bila sampai jatuh sakit saat hamil, sebaiknya Anda konsultasi dulu dengan dokter dan tidak langsung minum obat.

Pasalnya, beberapa obat tertentu bisa menyebabkan keguguran.

Berikut beberapa jenis obat yang harus dihindari saat sedang mengandung:

  • methotrexate (obat kanker)
  • retinoid (biasa digunakan untuk mengatasi gangguan pada kulit, misalnya jerawat)
  • misoprostol (untuk gangguan tukak lambung)
  • diclofenac (obat untuk meredakan nyeri dan peradangan)

6. Gaya Hidup yang tidak Sehat

Para ibu yang perokok aktif atau sering mengonsumsi minuman beralkohol, sebaiknya hentikan kebiasaan ini saat menjalan program hamil. Tak hanya calon ibu, bahkan calon ayah pun disarankan untuk berhenti.

Sebab, menurut dr. Stella, gaya hidup seperti ini bisa berdampak buruk pada janin. Bahkan, bisa menyebabkan bayi meninggal dalam kandungan.

Selain itu, gaya hidup tidak sehat yang juga berpengaruh pada kesehatan bumil adalah kebiasaan tidur yang tidak teratur. “Selain menjaga pola makan dan aktivitas, bumil juga perlu dapatkan tidur yang berkualitas,” kata dr. Stella.

Yang tidak kalah penting juga, dr. Stella mengingatkan bahwa ibu hamil juga perlu dapat dukungan dari orang terdekat agar tidak mengalami stres selama kehamilan.

7. Makanan

Penyebab keguguran lainnya bisa juga berasal dari makanan.

Untuk itu, ibu hamil disarankan untuk menjaga pola makan dan menghindari menyantap makanan mentah atau yang diolah setengah matang.

Pasalnya, menurut dr. Stella, makanan yang tidak dimasak hingga matang dapat mengandung sejumlah bakteri atau virus, termasuk virus toksoplasma.

Akibatnya, janin dalam kandungan bisa terinfeksi sehingga berdampak buruk pada perkembangannya.

Supaya tetap sehat, sebaiknya bumil konsumsi makanan bergizi dan tinggi asam folat. “Selain itu, minum suplemen sesuai kondisi kehamilan, seperti yang dianjurkan oleh dokter,” imbuh dr. Stella.

Baca juga: 10 Makanan Yang Dilarang Untuk Ibu Hamil. Hati-Hati Keguguran!

8. Paparan Racun

Lingkungan yang tidak sehat juga jadi menyebabkan ibu hamil mengalami keguguran.

Untuk itu, bumil perlu waspada terhadap paparan merkuri serta zat kimia, yang bisa berasal dari alat rumah tangga maupun produk pembersih. Sebab, zat kimia ini bisa masuk hingga ke dalam janin, sehingga bisa menyebabkan gangguan perkembangan, bahkan kematian.

Itulah beberapa penyebab keguguran yang sering dialami oleh ibu hamil.

Sobat Altea yang sedang hamil dan butuh saran maupun rekomendasi dari dokter spesialis, jangan ragu untuk lakukan video call di AlteaCare, ya!

Yuk, unduh aplikasi AlteaCare dan buat janji dengan dokter spesialis andalan!





Sumber:

  • Ada Health. Diakses pada November 2022. Foods to Avoid During Pregnancy
  • Egerup, P., Mikkelsen, A., P., Kolte, A., M., Westergaard, D., Rasmussen, S., Knop, F., K., Lidegaard, O., & Nielsen, H., S. (2020). Pregnancy loss is associated with type 2 diabetes: a nationwide case-control study, Diabetologia, 63(8):1521-1529.
  • Mayo Clinic. Diakses pada November 2022. Pregnancy after 35: Healthy pregnancies, healthy babies
  • MedlinePlus. Diakses pada November 2022. Diclofenac and Misoprostol
  • WebMD. Diakses pada November 2022. Miscarriage Causes
0 Disukai
0 Komentar